Secangkir Kisah Hangat dalam Malam "Batas" (Day 2)

Dalam beberapa jam lagi, menjadi hal yang sangat mendebarkan untuk para mahasiswa khususnya yg sama denganku yg pagi nanti akan menghadapi ujian Ekonometrika 1.

mungkin ini hanya akan sama dengan ujian ujian mata kuliah lainnya. Itu berarti tidak ada yg aku istimewakan dari setiap mata kuliah yg aku ambil. Semua aku perlakukan sama namun dengan proporsi effort yg berbeda haha. Economics priciple say how people respond to incentive, so sama halnya dengan belajar terkadang mahasiswa pun akan lebih merespon bagaimana ancaman dosen dibandingkan pengetahuannya itu sendiri. namun hal tersebut cenderung relatif sebenarnya. Persepsi setiap kepala pun berbeda, namun bisa dilihat trennya dan juga apa yg sudah sering terjadi.

Kita flashback ke belakang sekarang, untuk sejenak berefleksi apa yg sudah aku kerjakan hari ini dan kisah2 yg ada didalamnya. Enjoy

14 April 2015, 9 hari sudah saya berumur 20 tahun. Secara fisik gak ada jauh berbeda dari yg sebelumnya mungkin hanya rambut yg masih terus tumbuh bukan tinggi badannya haha. diawali dengan harus bangun di waktu mepet jam ujian, sehingga harus kehilangan 20 menit waktu berharga. Gak terlalu yakin dengan jawaban ujian dan hal lainnya yg menjadi opini2 klasik mahasiswa setelah ujian.

Sore harinya, diminta teman membantu mengambil komik dari percetakan. jujur salut banget dengan teman yang satu ini, cukup visioner atas hidupnya. Lagi senang mengulang ulang lirik dari sebuah lagu yg aku ingat adalah "... Setidaknya diri ini pernah berjuang..." cukup dalam maknanya, dan cukup bisa menyentuh banyak hal.

Di tengah perjalanan, alam punya caranya sendiri mendukung perjalanan kami. Hujan turun dengan derasnya, akhirnya harus menepi sejenak hingga akhirnya melanjutkan perjalanan kembali. Sampai di percetakan, cukup senang rasanya kalau proyek dari temanku ini sudah punya progress yg tidak main2 lagi. 200 eksemplar komik siap dijual, dan menurut penilaian pribadi komik tersebut cukup menarik (komik tentang psycology; Psycomic) maksud tujuannya komik tersebut bisa jadi alternatif untuk siapapun bisa belajar psycology dengan pendekatan yg santai.

Singkat cerita, usai angkat2 dan basah basahan dijalan. Balik lagi ke rumah hingga akhirnya ke kampus.

pikiran sudah semakin tidak tenang ditengah waktu ujian esok pagi yg makin dekat. Bersyukur masih ada teman2 yg mau membantu memahami dan berbagi sedikit ilmunya (thanks banget safiraa, good luck ya!). Hingga akhirnya teman2 yg lain mulai bermunculan usai juga belajar dari tempat mereka masing2. Waktu menunjukkan pukul 21.30 dan hujan masih cukup deras waktu itu. Tiba tiba seorang teman terlupa kalau motornya masih di parkir di parkiran kampus yg punya batas waktu sampai jam 9. Dia panik karena takut dimarahi yg jaga dan juga motornya akan dikempesi, akhirnya dia meminta bantuan untuk ditemani mengambil motornya. Karena melihat hujan yg cukup deras, kami memutuskan meminjam sebuah payung di pos satpam fakultas. Payung telah dapat dan segera kami menuju parkiran.

Well singkat cerita, cukup romance sebenarnya memayungi seorang wanita tanpa maksud apa apa selain niat membantu, sekilas pikiranku yg tadinya cukup ruwet karena ekmet ekmet dan ekmet sejenak sedikit luluh karena harus membangun suasana nyaman hehe. Kemudian sampai di parkiran dan motor dia masih aman karena saat kami datang tepat pada waktunya ketika petugas hendak akan pulang. akhirnya dia minta maaf karena kelupaan kpd petugas dan membawa motor itu keluar dari parkiran itu dan bergegas kembali ke kampus.

Mungkin kejadian2 ini cukup biasa ya bagi kita semua. Namun ada satu hikmah yg bisa aku petik hari ini, apa itu..

Teman temanku hari ini memperlihatkan sebuah "kengototan" dalam hal ini keinginan yg serius terhadap apa yg mereka inginkan. Halangan2 yg ada di depan mereka tidak mereka hindari. Mereka sadar akan batasan mereka tapi mereka sikapi dengan baik dengan cara mereka memberdayakan apa yg bisa dilakukan sehingga secara tidak sadar bahwa batasan itu sebenarnya tidak ada. There is no limit, sebuah kata yg cukup ambisius namun bukan bararti buruk. well guys, terkadang aku sadar mungkin aku kurang berani menghadapi tantangan yg ada didepan. Teman2ku hari ini memberikan sebuah pembelajaran akan pentingnya sebuah tujuan yg dijadikan komitment untuk dicapai. Dengan segala upaya tentunya.

sekian post ini, good luck buat semua yg akan menempuh ujian.


*masih dalam suasana belajar malam menjelang ujian ketika ini ditulis*

Komentar

  1. Jadi... siapakah perempuan yang engkau payungi ditengah guyuran hujan malam itu?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Join Kegiatan di Kampus?

Launching

Picture of September